Bismillah, Assalamu’alaikum ………………………..
Kemarin, masuk dalam emailku dari seseorang yang selalu setia berbagi cerita, dalam suka, duka atau apapun yang ingin dibaginya, seperti ini :
"aku lagi ga karu2an"
1. Jika kini kita sedang kesel sama suami, isteri, anak, tetangga, teman sekantor, boss/atasan, relasi atau siapapun. Ketahuilah bahwa seluruh mahluk Allah yang bernama manusia, dengan sebab yang berbeda pasti pernah merasa kesal. Dengan demikian bersyukurlah dan ucapkan “Alhamdulillah” bahwa kita ternyata masih memiliki kesempatan untuk mengkaji dan mereposisi perasaan kita. Jangankan manusia bahkan seluruh alam dan isinya diciptakan Allah dengan karakteristik tersendiri, membawa bawaan-bawaan kodrat-NYA, kesempatan beramal diantaranya ada pada kesadaran, kemauan dan kemampuan serta kesabaran kita mengubah suasana “kesel atau mangkel” ke arah yang menguntungkan diri kita. Keuntungan yang paling besar adalah amal kita yang di-Ridhoi Allah. Insyaallah niat dan situasi perbaikan “kesel”nya diri dan hati kita menjadi setitik amal di hadapan Allah
2. Jika kini kita sedang kesulitan materi, penghasilan ga cukup, utang banyak, kesempatan korupsi kian sempit dan dipikiran kita balik-balik pertanyaan, “.. dari mana dan gimana ya mendapatkan uang?...” sementara, duit belanja wis bablas, bayaran anak sekolah sudah berulang kali ditagih wali kelas, wueleh wueleh….. Tapi siapapun mahluk Allah yang tergolong manusia, dengan sebab atau tuntutan yang berbeda pasti merasakannya. Kebutuhan tiada akan pernah tercukupi. Oleh karenanya bersyukurlah dan ucapkan “Alhamdulillah” karena dalam kesempitan dan kesusahan itu terdapat hikmah yang luar biasa, terdapat kesempatan untuk berlatih sabar, ada dorongan untuk berusaha dan yang paling penting adalah peluang kita untuk membuka pikiran dan hati kita secara objektif. Renungkanlah, jangan jangan kita telah mendzolimi diri kita sendiri dengan bersikap rakus, boros dan tanpa perhitungan di waktu lampau. Yang terpenting bagi kita adalah upaya, sekali lagi upaya yang tentunya disertai do’a ke Allah Yang Maha Kuasa, Insyaallah, rizki Allah datang dari pihak yang tak terduga dari arah mana saja sebab Allah Maha Kaya (Percaya sih percaya tapi kurang yakin kan?) Astagfirullah, aku berlindung kepada Allah dari bisik hati yang mengurangi keyakinan dan merusak keimanan.
3. Jika kini kita sedang tidak bergairah karena sakit yang tak kunjung sembuh atau karena masalah yang menumpuk, atau bahkan sing pusssing…….. karena ada surat kaleng, sms kaleng bahkan berita keburukan kita versi orang lain yang dihembus-hembuskan menyebar ke seantero jagat, Tarik napas panjang dan dan ucapkan “Alhamdulillah” karena dalam kesempitan hakikinya ada kelapangan, sakit pun kata Allah adalah bukti Kasih-Sayang-NYA, sebagai penghapus dosa, apalagi kita dikatain ini, itu, pokoknya dibilangin kita jelek dan seabrek predikat buruk, harusnya disitulah keberuntungan, dosa terhapus, dan rugi lah bagi penyebar gosip sebab justru amalannya yang terbakar bagai kayu bakar yang habis dilalap api, kasiah dech…… Ada baiknya luangkan waktu, ambil wudhu, dirikan solat sunat 2 rakaat, buka-buka lagi ayat-ayat Allah, jangan sampai kita termasuk golongan yang sombong yang tidak pernah lagi bergantung akan kekuasaan-NYA yang Maha Ghoib. Duh Allah bukakan hati hamba, ijinkan diri hamba menerima magfirah-MU, ruahkan kesempatan bagi hamba untuk lebih menyimak firman-firman hakiki-MU
4. Jika kita sedang ga percaya kepada pimpinan, karena omongannya ga bisa dipegang, karena sering pilih kasih dalam promosi, karena tidak bisa berlaku adil, akhirnya kita cuek bebek sama dia, atau kita jadi berlaku munafik, dihadapannya menggut-manggut, tapi dibelakang “ngenyek”. Ujung-ujungnya kita jadi ga produktif, bahkan akhirnya malah merugikan perusahaan.. Ucapkanlah “Astaqfirullah….” Mohon ampunlah ke Allah dan senantiasalah memohon pertolongan-NYA. Allah-lah yang Maha Adil, Allah-lah yang Maha Tahu, semoga kita terhindar dari buruk sangka, biar saja menjadi amal masing-masing namun jangan sampai kita merusak diri dan hati kita sendiri. Kemuliaan manusia yang sesungguhnya adalah di mata Allah. Para pakar psikologi bilang “manusia unik” intinya jangan memaksakan diri memahami diri orang lain, memahami diri sendiri saja tidak cukup waktu
5. Jika kita sedang plong, ga ada kesulitan materi, uang cukup, tabungan ada, inves lumayan, keluarga kondusif, anak pada soleh, badan sehat dan seabreg lagi kesenangan dunia lainnya sedang melingkupi kita. Ntar, ntar……, dalam suasana seperti itu malah kita harus ucapkanlah “innalillahi wainnailaihi rojiun” Dari Allah, akan kembali ke Allah. “Jadilah …….....”, begitu pabila Allah menghendaki, rumah beserta segala isinya yang menyenangkan bisa sekejap terbakar, isteri dan anak sibuah hati pun titipan-NYA yang kapan saja bisa dipanggil Allah, duit, jabatan dan apalagi bahkan seisi pulau jawa pun kita miliki, tiba-tiba gunung kelud, anak krakatau, merapi atau bencana lain bisa sekejap saja meluluh lantakannya, bukan saja harta dan kekayaan kita tapi bahkan setiap nyawa, jika Allah menghendaki…………….. betapa tiada berartinya diri kita. Yang menghadap keharibaan Allah, hanyalah amal soleh kita, hanya kebaikanlah yang akan menemani pengadilan Allah pada diri kita kelak (emang itu sih udah tau dari dulu, tapi kita sering lupa, atau melupakannya) Yaa Allah, jadikanlah hamba abdi-MU yang konsekwen mengerjakan yang Engkau perintahkan dan menjauhi segala sesuatu yang Engkau larang. Amin Allohumma amin
Akupun tergugah dengan tulisannya, sehingga aku jawab : “bahwasanya hampir semua makhluk Alloh pernah mengalami rasa sebagaimana yang kamu tulis, termasuk juga aku, jadi dari tulisan diatas bisa diambil kesimpulannya bahwasanya sebagai makhluk Alloh kita harus senantiasa bersyukur dengan berucap “Alhamdulillah”, karena mungkin kita masih lebih beruntung dibandingkan lebih banyak orang yg kurang beruntung disekitar kita”. (semoga kamu selalu ingat dengan tulisanku ini).
Lalu, agar kita tidak pernah lupa “bersyukur”, aku kutipkan tulisan yang kuambil dari link blognya pak nurul. (maaf ya pak nurul, aku kutip tulisannya, karena begitu menginspirasiku. Tks) yang judulnya, begini :
Pikirkanlah…..Sebelum Kamu Mengeluh….
Hari ini…sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang harus meminta-minta di jalanan.
Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
Sebelum kamu mengeluh tentang pasangan mu,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.
Sebelum kamu mengeluh tentang nasib hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat
Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul
Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu lalai
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan dengan apa adanya
Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan
Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran dan orang-orang cacat yang mencari pekerjaan seperti mu
Sebelum kamu menunjukkan jari telunjukmu untuk menyalahkan orang lain,
Pikirkanlah, bahwa keempat jarimu yang lain menunjuk padamu dan tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan.
Akhir kata, kembali lagi bahwasanya kita sebagai makhluk Alloh tempatnya silaf dan khilaf, karena kesempurnaan hanyalah milik Alloh SWT. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa pandai bersyukur. Amiin
Wassalam
Sumber : dari link blognya DiMi
"aku lagi ga karu2an"
1. Jika kini kita sedang kesel sama suami, isteri, anak, tetangga, teman sekantor, boss/atasan, relasi atau siapapun. Ketahuilah bahwa seluruh mahluk Allah yang bernama manusia, dengan sebab yang berbeda pasti pernah merasa kesal. Dengan demikian bersyukurlah dan ucapkan “Alhamdulillah” bahwa kita ternyata masih memiliki kesempatan untuk mengkaji dan mereposisi perasaan kita. Jangankan manusia bahkan seluruh alam dan isinya diciptakan Allah dengan karakteristik tersendiri, membawa bawaan-bawaan kodrat-NYA, kesempatan beramal diantaranya ada pada kesadaran, kemauan dan kemampuan serta kesabaran kita mengubah suasana “kesel atau mangkel” ke arah yang menguntungkan diri kita. Keuntungan yang paling besar adalah amal kita yang di-Ridhoi Allah. Insyaallah niat dan situasi perbaikan “kesel”nya diri dan hati kita menjadi setitik amal di hadapan Allah
2. Jika kini kita sedang kesulitan materi, penghasilan ga cukup, utang banyak, kesempatan korupsi kian sempit dan dipikiran kita balik-balik pertanyaan, “.. dari mana dan gimana ya mendapatkan uang?...” sementara, duit belanja wis bablas, bayaran anak sekolah sudah berulang kali ditagih wali kelas, wueleh wueleh….. Tapi siapapun mahluk Allah yang tergolong manusia, dengan sebab atau tuntutan yang berbeda pasti merasakannya. Kebutuhan tiada akan pernah tercukupi. Oleh karenanya bersyukurlah dan ucapkan “Alhamdulillah” karena dalam kesempitan dan kesusahan itu terdapat hikmah yang luar biasa, terdapat kesempatan untuk berlatih sabar, ada dorongan untuk berusaha dan yang paling penting adalah peluang kita untuk membuka pikiran dan hati kita secara objektif. Renungkanlah, jangan jangan kita telah mendzolimi diri kita sendiri dengan bersikap rakus, boros dan tanpa perhitungan di waktu lampau. Yang terpenting bagi kita adalah upaya, sekali lagi upaya yang tentunya disertai do’a ke Allah Yang Maha Kuasa, Insyaallah, rizki Allah datang dari pihak yang tak terduga dari arah mana saja sebab Allah Maha Kaya (Percaya sih percaya tapi kurang yakin kan?) Astagfirullah, aku berlindung kepada Allah dari bisik hati yang mengurangi keyakinan dan merusak keimanan.
3. Jika kini kita sedang tidak bergairah karena sakit yang tak kunjung sembuh atau karena masalah yang menumpuk, atau bahkan sing pusssing…….. karena ada surat kaleng, sms kaleng bahkan berita keburukan kita versi orang lain yang dihembus-hembuskan menyebar ke seantero jagat, Tarik napas panjang dan dan ucapkan “Alhamdulillah” karena dalam kesempitan hakikinya ada kelapangan, sakit pun kata Allah adalah bukti Kasih-Sayang-NYA, sebagai penghapus dosa, apalagi kita dikatain ini, itu, pokoknya dibilangin kita jelek dan seabrek predikat buruk, harusnya disitulah keberuntungan, dosa terhapus, dan rugi lah bagi penyebar gosip sebab justru amalannya yang terbakar bagai kayu bakar yang habis dilalap api, kasiah dech…… Ada baiknya luangkan waktu, ambil wudhu, dirikan solat sunat 2 rakaat, buka-buka lagi ayat-ayat Allah, jangan sampai kita termasuk golongan yang sombong yang tidak pernah lagi bergantung akan kekuasaan-NYA yang Maha Ghoib. Duh Allah bukakan hati hamba, ijinkan diri hamba menerima magfirah-MU, ruahkan kesempatan bagi hamba untuk lebih menyimak firman-firman hakiki-MU
4. Jika kita sedang ga percaya kepada pimpinan, karena omongannya ga bisa dipegang, karena sering pilih kasih dalam promosi, karena tidak bisa berlaku adil, akhirnya kita cuek bebek sama dia, atau kita jadi berlaku munafik, dihadapannya menggut-manggut, tapi dibelakang “ngenyek”. Ujung-ujungnya kita jadi ga produktif, bahkan akhirnya malah merugikan perusahaan.. Ucapkanlah “Astaqfirullah….” Mohon ampunlah ke Allah dan senantiasalah memohon pertolongan-NYA. Allah-lah yang Maha Adil, Allah-lah yang Maha Tahu, semoga kita terhindar dari buruk sangka, biar saja menjadi amal masing-masing namun jangan sampai kita merusak diri dan hati kita sendiri. Kemuliaan manusia yang sesungguhnya adalah di mata Allah. Para pakar psikologi bilang “manusia unik” intinya jangan memaksakan diri memahami diri orang lain, memahami diri sendiri saja tidak cukup waktu
5. Jika kita sedang plong, ga ada kesulitan materi, uang cukup, tabungan ada, inves lumayan, keluarga kondusif, anak pada soleh, badan sehat dan seabreg lagi kesenangan dunia lainnya sedang melingkupi kita. Ntar, ntar……, dalam suasana seperti itu malah kita harus ucapkanlah “innalillahi wainnailaihi rojiun” Dari Allah, akan kembali ke Allah. “Jadilah …….....”, begitu pabila Allah menghendaki, rumah beserta segala isinya yang menyenangkan bisa sekejap terbakar, isteri dan anak sibuah hati pun titipan-NYA yang kapan saja bisa dipanggil Allah, duit, jabatan dan apalagi bahkan seisi pulau jawa pun kita miliki, tiba-tiba gunung kelud, anak krakatau, merapi atau bencana lain bisa sekejap saja meluluh lantakannya, bukan saja harta dan kekayaan kita tapi bahkan setiap nyawa, jika Allah menghendaki…………….. betapa tiada berartinya diri kita. Yang menghadap keharibaan Allah, hanyalah amal soleh kita, hanya kebaikanlah yang akan menemani pengadilan Allah pada diri kita kelak (emang itu sih udah tau dari dulu, tapi kita sering lupa, atau melupakannya) Yaa Allah, jadikanlah hamba abdi-MU yang konsekwen mengerjakan yang Engkau perintahkan dan menjauhi segala sesuatu yang Engkau larang. Amin Allohumma amin
Akupun tergugah dengan tulisannya, sehingga aku jawab : “bahwasanya hampir semua makhluk Alloh pernah mengalami rasa sebagaimana yang kamu tulis, termasuk juga aku, jadi dari tulisan diatas bisa diambil kesimpulannya bahwasanya sebagai makhluk Alloh kita harus senantiasa bersyukur dengan berucap “Alhamdulillah”, karena mungkin kita masih lebih beruntung dibandingkan lebih banyak orang yg kurang beruntung disekitar kita”. (semoga kamu selalu ingat dengan tulisanku ini).
Lalu, agar kita tidak pernah lupa “bersyukur”, aku kutipkan tulisan yang kuambil dari link blognya pak nurul. (maaf ya pak nurul, aku kutip tulisannya, karena begitu menginspirasiku. Tks) yang judulnya, begini :
Pikirkanlah…..Sebelum Kamu Mengeluh….
Hari ini…sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang harus meminta-minta di jalanan.
Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
Sebelum kamu mengeluh tentang pasangan mu,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.
Sebelum kamu mengeluh tentang nasib hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat
Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul
Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu lalai
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan dengan apa adanya
Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan
Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran dan orang-orang cacat yang mencari pekerjaan seperti mu
Sebelum kamu menunjukkan jari telunjukmu untuk menyalahkan orang lain,
Pikirkanlah, bahwa keempat jarimu yang lain menunjuk padamu dan tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan.
Akhir kata, kembali lagi bahwasanya kita sebagai makhluk Alloh tempatnya silaf dan khilaf, karena kesempurnaan hanyalah milik Alloh SWT. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa pandai bersyukur. Amiin
Wassalam
Sumber : dari link blognya DiMi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar