Kamis, Maret 26, 2009

Puisi Hati dan Puisi Jadul

Puisi ini dikirim oleh seseorang bertahun-tahun yang lalu untuk July yang aku simpan sebagai kenangan masa jadul....................


( 1 )
Puisi Jadul......................


1234567
July sebentar lagi berlalu...............
Tak terasa setahun sudah, kau dan aku...................
Tawa dan air mata hiasi perlajanannya

Ku tau kau lelah...................
Ku tau kau cape...................
ku tau aku jauh dari yang kau harapkan..................
Tapi kuharap sedikit kau tahu ...............aku sayang kamu..................




( 2 )
12345678
Ku tau kau benci aku.......................
Ku tau bagimu aku tak ada..................
Ku tau.......................
Tapi apakah kau tahu...........................
Aku sayang kamu...................................



(3)
123456789
Dengan bergulirnya waktu................
Dan seiring jelang fajar.......................
Rasa sayang........................................
Gilas semua rasa yang menyumbat dalam hati................
yang ada cuma rasa kasih yang lingkari hati ini................ 300709






( 4 )
Puisi Hati......................( dibuat kala Sepi )



Ya ALLAH...................
Jika aku jatuh hati
Cintakanlah aku pada seseorang
Yang melabuhkan cintanya padaMu
Agar bertambah kekuatanku

Ya ALLAH.....................
Jika aku jatuh hati izikanlah aku menyentuh hati
Seseorang yang hatinya terpaut padaMu
Agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta nafsu

Ya ALLAH......................
Jika aku jatuh hati
Jagalah hatiku padanya
Agar tidak perpaling dari hatiMu

Ya ALLAH........................
Jika aku rindu
Rindukanlah aku pada seseorang
Yang merindui syahid di jalanMu

Ya ALLH...........................
Jika aku menikmati cinta kekasihMu
Jagalah kenikmatan itu melebihi kenikmatan
Indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirMu

Ya ALLAH.......................
Jika aku jatuh hati pada kekasihMU
Jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh
Dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepadaMu

Ya ALLAH..........................
Jika KAU halalkan aku merindui kasihMU
Jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku
Pada cinta hakiki dan rindu abadi kepadaMu

Ya ALLAH...........................
Doaku semoga kita berjaya didunia akhirat
Berjaya dalam mengarungi segala dugaan dan cobaa
Yang sememangnya menguji kekuatan iman
Karena tapak iman itulah yang menemukan cinta
Yang selama ini telah hilang

Semoga cinta yang pernah ditemui meletakan kita dibawah
payung rahmat kasihNYA........................

INSYAALLAH........................



21 Juni 2008
( diilhami dari you tube Aygabg)

Sabtu, Maret 21, 2009

Nano- nano..............



100 hari..................


Hari ini adalah tepat 100 hari bunda tercinta MAMAM................
Tak ada peringatan yang selayaknya dilakukan .......hanya doa yang bisa ananda panjatkan
Semoga bunda tercinta dapat diterima disisiNYA...........amin











lagi iseng nih.......................beteeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee

Hanya ada satu kata LONTE......................(Lontong dan Sate hmmmm.......sedap )
masih bersambung

Jumat, Maret 20, 2009

Cara Mengatasi Rasa Malas....!


Malas adalah penyakit mental. Siapa dihinggapi rasa malas, sukses pasti jauh dari gapaian.

Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dilakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban, dll. Jika keluarga besar dari rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktivitas sehari-hari kita, maka dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi kita tidak pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita inginkan.


Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental. Mengapa disebut penyakit mental? Disebut demikian karena akibat buruk dari rasa malas memang sangat merugikan. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang pada orang yang malas. Masyarakat yang dipenuhi oleh individu-individu yang malas, jelas tidak akan pernah maju.

Rasa malas juga menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau apa yang sesungguhnya diinginkan. Rasa malas jenis yang satu ini relatif lebih bisa ditanggulangi. Nah, bagaimana cara mengatasinya? Berikut kiat-kiatnya:

1. Membuat Tujuan
Orang yang malas biasanya tidak memiliki motivasi untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya tidak memiliki tujuan-tujuan hidup yang pantas dan layak untuk diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau komitmen-komitmen pencapaian hidup.

Di sinilah pangkal persoalannya. Tanpa tujuan, resolusi, atau komitmen-komitmen pencapaian hidup, maka seseorang hanya bergerak secara naluriah dan sangat rentan diombang-ambingkan situasi di sekelilingnya. Posisi seperti ini membuatnya menjadi pasif, menunggu, tergantung pada situasi, dan cenderung menyerah pada nasib. Dalam keadaan seperti ini, tidak akan ada motivasi untuk meraih atau mencapai sesuatu. Tidak adanya sumber-sumber motivasi hidup menyebabkan kemalasan.

Supaya motivasi muncul, seseorang harus berani memutuskan tujuan- tujuan hidupnya. Menurut Andrias Harefa dalam bukunya Agenda Refleksi dan Tindakan Untuk Hidup Yang Lebih Baik (GPU, 2004), dia harus membuat komitmen atas apa saja yang ingin diselesaikan, dicapai, dimiliki, dilakukan, dan dinikmati (disingkat secamilanik). Contoh komitmen; “pada ulang tahun yang ke …. saya sudah harus menyelesaikan buku yang saya tulis, meraih promosi pekerjaan, mencapai gelar S-3, memiliki rumah dan mobil, melakukan sejumlah kunjungan ke mancanegara, dan menikmati kebahagiaan bersama keluarga.”

2. Mengasah Kemampuan
Orang yang memiliki tujuan-tujuan hidup yang pasti, membuat resolusi dan komitmen-komitmen pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi. Tetapi tujuan yang samar-samar jelas tidak memberikan dampak motivasional yang signifikan. Nah, akan lebih baik lagi jika tujuan- tujuan dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti mencari cara-cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut. Kita juga perlu sekali mengasah kemampuan atau ketrampilan-ketrampilan supaya langkah-langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.

Contoh; jika pada tahun yang sudah ditargetkan kita ingin menjadi konsultan, maka sejak sekarang aktivitas-aktivitas kita sudah harus difokuskan ke arah tujuan tersebut. Kita harus terus mengasah kemampuan mendiagnosa masalah, menemukan penyebab, menganalisis, mengkomunikasikan gagasan, menawarkan solusi, dan memperbaiki kemampuan presentasi.

Jika aktivitas-aktivitas pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen sepenuhnya, maka kita telah berada di jalur yang benar. Aktivitas-aktivitas pembelajaran akan menempatkan kita pada posisi dan lingkungan yang dinamis. Kemampuan kita dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meningkat. Dengan sendirinya ini akan semakin memperkuat rasa percaya diri kita, menebalkan komitmen pencapaian tujuan, dan tentu saja menumbuhkan semangat.

Sebaliknya, jika kita sama sekali menolak aktivitas-aktivitas pembelajaran, komitmen akan semakin melemah, semangat turun, dan kemalasan akan datang dengan cepat. Pada titik ini, tujuan-tujuan, resolusi atau komitmen yang sudah kita buat sudah tidak memiliki arti lagi.

3. Pergaulan Dinamis
Para pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya. Sulit sekali bagi para high achiever untuk betah berlama- lama dengan para orang malas dan pesimistik.

Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain. Rasa malas dan kebuntuan justru bisa tambah menjadi-jadi. Ini bisa menjerumuskan masing-masing pihak pada pesimisme, keputusasaan, dan kemalasan total.

Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Dekati mereka yang sedang bekerja keras untuk meraih impian-impiannya. Manusia-manusia optimis, self-motivated, punya ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti, umumnya memancarkan aura positif kepada apa pun dan siapa pun di sekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak.

4. Disiplin Diri
Ada sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya dari Andrie Wongso, Motivator No.1 Indonesia, yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata mutiara yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri sendiri, dalam arti menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan bisa kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya membawa kesuksesan bagi karir para olahragawan dan pekerja profesional yang memang menuntut sikap disiplin dalam banyak hal. Bayangkan, bagaimana seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak disiplin berlatih? Bagaimana mungkin ada pekerja profesional yang bagus karirnya jika dia sering mangkir atau bolos kerja?

Sebaliknya, jika kita terlalu lunak atau memanjakan diri sendiri, memelihara kemalasan, mentolerir kinerja buruk, tidak merasa bersalah jika lalai atau gagal dalam tugas, maka dunia luar akan sangat tidak bersahabat. Olahragawan yang manja pasti tidak akan pernah jadi juara. Seorang sales yang malas tidak akan pernah besar penjualannya. Seorang konsultan yang menolerir kinerja buruk pasti ditinggalkan kliennya. Dan pekerja yang tidak disiplin pasti mudah jadi sasaran PHK. Jika kita lunak pada diri sendiri, maka dunia akan keras pada kita.

Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan kebiasaan mendisiplinkan diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut.

Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.

Source : dari link blognya DiMi

Selasa, Maret 17, 2009

Bersyukur .............................



Bismillah, Assalamu’alaikum ………………………..

Kemarin, masuk dalam emailku dari seseorang yang selalu setia berbagi cerita, dalam suka, duka atau apapun yang ingin dibaginya, seperti ini :

"aku lagi ga karu2an"

1. Jika kini kita sedang kesel sama suami, isteri, anak, tetangga, teman sekantor, boss/atasan, relasi atau siapapun. Ketahuilah bahwa seluruh mahluk Allah yang bernama manusia, dengan sebab yang berbeda pasti pernah merasa kesal. Dengan demikian bersyukurlah dan ucapkan “Alhamdulillah” bahwa kita ternyata masih memiliki kesempatan untuk mengkaji dan mereposisi perasaan kita. Jangankan manusia bahkan seluruh alam dan isinya diciptakan Allah dengan karakteristik tersendiri, membawa bawaan-bawaan kodrat-NYA, kesempatan beramal diantaranya ada pada kesadaran, kemauan dan kemampuan serta kesabaran kita mengubah suasana “kesel atau mangkel” ke arah yang menguntungkan diri kita. Keuntungan yang paling besar adalah amal kita yang di-Ridhoi Allah. Insyaallah niat dan situasi perbaikan “kesel”nya diri dan hati kita menjadi setitik amal di hadapan Allah

2. Jika kini kita sedang kesulitan materi, penghasilan ga cukup, utang banyak, kesempatan korupsi kian sempit dan dipikiran kita balik-balik pertanyaan, “.. dari mana dan gimana ya mendapatkan uang?...” sementara, duit belanja wis bablas, bayaran anak sekolah sudah berulang kali ditagih wali kelas, wueleh wueleh….. Tapi siapapun mahluk Allah yang tergolong manusia, dengan sebab atau tuntutan yang berbeda pasti merasakannya. Kebutuhan tiada akan pernah tercukupi. Oleh karenanya bersyukurlah dan ucapkan “Alhamdulillah” karena dalam kesempitan dan kesusahan itu terdapat hikmah yang luar biasa, terdapat kesempatan untuk berlatih sabar, ada dorongan untuk berusaha dan yang paling penting adalah peluang kita untuk membuka pikiran dan hati kita secara objektif. Renungkanlah, jangan jangan kita telah mendzolimi diri kita sendiri dengan bersikap rakus, boros dan tanpa perhitungan di waktu lampau. Yang terpenting bagi kita adalah upaya, sekali lagi upaya yang tentunya disertai do’a ke Allah Yang Maha Kuasa, Insyaallah, rizki Allah datang dari pihak yang tak terduga dari arah mana saja sebab Allah Maha Kaya (Percaya sih percaya tapi kurang yakin kan?) Astagfirullah, aku berlindung kepada Allah dari bisik hati yang mengurangi keyakinan dan merusak keimanan.

3. Jika kini kita sedang tidak bergairah karena sakit yang tak kunjung sembuh atau karena masalah yang menumpuk, atau bahkan sing pusssing…….. karena ada surat kaleng, sms kaleng bahkan berita keburukan kita versi orang lain yang dihembus-hembuskan menyebar ke seantero jagat, Tarik napas panjang dan dan ucapkan “Alhamdulillah” karena dalam kesempitan hakikinya ada kelapangan, sakit pun kata Allah adalah bukti Kasih-Sayang-NYA, sebagai penghapus dosa, apalagi kita dikatain ini, itu, pokoknya dibilangin kita jelek dan seabrek predikat buruk, harusnya disitulah keberuntungan, dosa terhapus, dan rugi lah bagi penyebar gosip sebab justru amalannya yang terbakar bagai kayu bakar yang habis dilalap api, kasiah dech…… Ada baiknya luangkan waktu, ambil wudhu, dirikan solat sunat 2 rakaat, buka-buka lagi ayat-ayat Allah, jangan sampai kita termasuk golongan yang sombong yang tidak pernah lagi bergantung akan kekuasaan-NYA yang Maha Ghoib. Duh Allah bukakan hati hamba, ijinkan diri hamba menerima magfirah-MU, ruahkan kesempatan bagi hamba untuk lebih menyimak firman-firman hakiki-MU

4. Jika kita sedang ga percaya kepada pimpinan, karena omongannya ga bisa dipegang, karena sering pilih kasih dalam promosi, karena tidak bisa berlaku adil, akhirnya kita cuek bebek sama dia, atau kita jadi berlaku munafik, dihadapannya menggut-manggut, tapi dibelakang “ngenyek”. Ujung-ujungnya kita jadi ga produktif, bahkan akhirnya malah merugikan perusahaan.. Ucapkanlah “Astaqfirullah….” Mohon ampunlah ke Allah dan senantiasalah memohon pertolongan-NYA. Allah-lah yang Maha Adil, Allah-lah yang Maha Tahu, semoga kita terhindar dari buruk sangka, biar saja menjadi amal masing-masing namun jangan sampai kita merusak diri dan hati kita sendiri. Kemuliaan manusia yang sesungguhnya adalah di mata Allah. Para pakar psikologi bilang “manusia unik” intinya jangan memaksakan diri memahami diri orang lain, memahami diri sendiri saja tidak cukup waktu

5. Jika kita sedang plong, ga ada kesulitan materi, uang cukup, tabungan ada, inves lumayan, keluarga kondusif, anak pada soleh, badan sehat dan seabreg lagi kesenangan dunia lainnya sedang melingkupi kita. Ntar, ntar……, dalam suasana seperti itu malah kita harus ucapkanlah “innalillahi wainnailaihi rojiun” Dari Allah, akan kembali ke Allah. “Jadilah …….....”, begitu pabila Allah menghendaki, rumah beserta segala isinya yang menyenangkan bisa sekejap terbakar, isteri dan anak sibuah hati pun titipan-NYA yang kapan saja bisa dipanggil Allah, duit, jabatan dan apalagi bahkan seisi pulau jawa pun kita miliki, tiba-tiba gunung kelud, anak krakatau, merapi atau bencana lain bisa sekejap saja meluluh lantakannya, bukan saja harta dan kekayaan kita tapi bahkan setiap nyawa, jika Allah menghendaki…………….. betapa tiada berartinya diri kita. Yang menghadap keharibaan Allah, hanyalah amal soleh kita, hanya kebaikanlah yang akan menemani pengadilan Allah pada diri kita kelak (emang itu sih udah tau dari dulu, tapi kita sering lupa, atau melupakannya) Yaa Allah, jadikanlah hamba abdi-MU yang konsekwen mengerjakan yang Engkau perintahkan dan menjauhi segala sesuatu yang Engkau larang. Amin Allohumma amin

Akupun tergugah dengan tulisannya, sehingga aku jawab : “bahwasanya hampir semua makhluk Alloh pernah mengalami rasa sebagaimana yang kamu tulis, termasuk juga aku, jadi dari tulisan diatas bisa diambil kesimpulannya bahwasanya sebagai makhluk Alloh kita harus senantiasa bersyukur dengan berucap “Alhamdulillah”, karena mungkin kita masih lebih beruntung dibandingkan lebih banyak orang yg kurang beruntung disekitar kita”. (semoga kamu selalu ingat dengan tulisanku ini).

Lalu, agar kita tidak pernah lupa “bersyukur”, aku kutipkan tulisan yang kuambil dari link blognya pak nurul. (maaf ya pak nurul, aku kutip tulisannya, karena begitu menginspirasiku. Tks) yang judulnya, begini :

Pikirkanlah…..Sebelum Kamu Mengeluh….

Hari ini…sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang harus meminta-minta di jalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
Sebelum kamu mengeluh tentang pasangan mu,
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

Sebelum kamu mengeluh tentang nasib hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu lalai
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan dengan apa adanya

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran dan orang-orang cacat yang mencari pekerjaan seperti mu

Sebelum kamu menunjukkan jari telunjukmu untuk menyalahkan orang lain,
Pikirkanlah, bahwa keempat jarimu yang lain menunjuk padamu dan tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan.


Akhir kata, kembali lagi bahwasanya kita sebagai makhluk Alloh tempatnya silaf dan khilaf, karena kesempurnaan hanyalah milik Alloh SWT. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa pandai bersyukur. Amiin

Wassalam

Sumber : dari link blognya DiMi